
Daftar Isi
Bayangkan jika setiap kali Anda ingin membuat virtual machine (VM) baru di Proxmox, Anda harus mengatur hostname, user, password, hingga network satu per satu. Proses itu melelahkan, bukan? Apalagi jika Anda mengelola banyak VM untuk lab, server, atau lingkungan pengujian.
Kabar baiknya, ada cara agar semua itu bisa dilakukan secara otomatis hanya dengan satu template. Solusinya adalah Cloud-init — fitur canggih yang memungkinkan Anda membuat VM di Proxmox dengan konfigurasi otomatis dan konsisten.
Namun, banyak pemula sering kebingungan: bagaimana cara memulainya? Apa bedanya dengan template biasa? Artikel ini hadir untuk menjawab semua pertanyaan itu.
Di sini Anda akan belajar:
- Apa itu Cloud-init dan bagaimana cara kerjanya di Proxmox.
- Langkah demi langkah membuat template otomatis.
- Cara menduplikasi VM dengan konfigurasi yang berbeda hanya dalam hitungan detik.
- Tips penting agar proses otomatisasi berjalan tanpa error.
Apa Itu Cloud-init di Proxmox?
Cloud-init adalah alat bawaan yang dikembangkan oleh Canonical (pembuat Ubuntu) untuk mengotomatisasi konfigurasi awal pada sistem berbasis cloud. Dengan Cloud-init, Anda bisa menentukan pengaturan seperti:
- Username dan password default
- Kunci SSH
- Hostname
- Alamat IP dan DNS
- Script awal (user-data)
Di Proxmox VE, Cloud-init diintegrasikan langsung, memungkinkan Anda membuat template VM yang bisa di-clone otomatis dengan konfigurasi yang berbeda-beda tanpa repot pengaturan ulang manual.
Langkah-Langkah Otomatisasi Deployment VM di Proxmox
1. Unduh dan Siapkan Image Cloud-init
Proxmox mendukung berbagai OS, tetapi yang paling populer adalah Ubuntu Cloud Image.
Jalankan perintah berikut di shell Proxmox:
cd /var/lib/vz/template/iso
wget https://cloud-images.ubuntu.com/jammy/current/jammy-server-cloudimg-amd64.imgFile .img ini sudah mendukung Cloud-init secara default.
2. Buat VM Baru untuk Template
Buka Proxmox Web GUI, lalu:
- Klik Create VM.
- Beri nama, misalnya
ubuntu-template. - Pada bagian OS, pilih Do not use any media.
- Setelah VM dibuat, buka Hardware → Add → Hard Disk, pilih Use existing disk image, dan arahkan ke file
.imgyang tadi diunduh. - Atur Bus/Device menjadi SCSI, dan aktifkan Discard serta SSD emulation.
Tambahkan juga Cloud-init Drive melalui:
Add → CloudInit Drive → Local-lvm (atau storage lain).
3. Atur Konfigurasi Cloud-init
Masuk ke tab Cloud-Init pada VM template Anda. Di sini Anda bisa mengatur:
- User: misalnya
admin - Password: buat kata sandi login awal
- SSH Key: tambahkan jika ingin akses tanpa password
- IP Configuration: pilih DHCP atau Static IP
Contoh konfigurasi statis:
IP Address: 192.168.1.50/24
Gateway: 192.168.1.1
DNS: 8.8.8.8 Simpan perubahan Anda.
4. Ubah VM Menjadi Template
Setelah konfigurasi selesai, jalankan perintah berikut di Proxmox Shell:
qm template <VM_ID>Misalnya, jika VM Anda memiliki ID 100:
qm template 100Sekarang VM tersebut menjadi template siap pakai.
5. Clone dan Deploy VM Baru Secara Otomatis
Untuk membuat VM baru dari template Cloud-init, cukup jalankan:
qm clone 100 101 --name ubuntu-test --fullKemudian, Anda dapat mengatur Cloud-init data untuk VM 101 ini:
qm set 101 --ipconfig0 ip=192.168.1.60/24,gw=192.168.1.1
qm set 101 --ciuser=userbaru --cipassword=123456Dan terakhir, jalankan VM:
qm start 101Hasilnya: VM baru akan otomatis dibuat dengan hostname, user, password, dan IP yang berbeda sesuai pengaturan Anda. Tidak perlu lagi konfigurasi manual!
6. Tips Agar Cloud-init Berjalan Lancar
- Pastikan image OS yang digunakan sudah mendukung Cloud-init.
- Gunakan DHCP jika ingin otomatisasi lebih fleksibel.
- Jika konfigurasi tidak diterapkan, cek log di dalam VM:
sudo cat /var/log/cloud-init.log- Hindari mengganti disk setelah template dibuat — ini bisa merusak metadata Cloud-init.
Sekarang Anda sudah tahu cara mengotomatisasi deployment VM di Proxmox menggunakan Cloud-init. Dengan satu template, Anda bisa membuat puluhan VM dengan konfigurasi berbeda hanya dalam beberapa menit.
Langkah-langkah ini tidak hanya menghemat waktu, tapi juga memastikan setiap VM dikonfigurasi secara konsisten dan aman.
Ingin melangkah lebih jauh?
Baca juga: [Mengintegrasikan Proxmox dengan Ansible untuk Otomatisasi Penuh]
