
Daftar Isi
Apakah Anda ingin membuat sistem penyimpanan yang lebih cepat, aman, atau tahan terhadap kegagalan hard disk? Banyak pengguna Linux pemula mendengar istilah RAID (Redundant Array of Independent Disks), namun bingung bagaimana cara mengkonfigurasinya secara software. Sebagian bahkan takut mencoba karena khawatir salah langkah dan kehilangan data.
Kabar baiknya — mengatur RAID software di Linux tidak sesulit yang dibayangkan. Dengan bantuan utilitas seperti mdadm, Anda bisa membangun sistem penyimpanan tangguh tanpa memerlukan RAID controller khusus.
Dalam panduan ini, Anda akan belajar langkah demi langkah:
- Mengenal konsep dasar RAID dan perbedaannya (RAID 0, RAID 1, RAID 5).
- Cara menginstal dan menggunakan software RAID dengan
mdadm. - Panduan praktis membuat array RAID sesuai kebutuhan Anda.
- Tips penting agar konfigurasi RAID tetap stabil dan aman.
Apa Itu RAID Software di Linux?
RAID (Redundant Array of Independent Disks) adalah teknologi yang menggabungkan beberapa drive fisik menjadi satu unit logis. Tujuannya: meningkatkan kecepatan, redundansi, atau kapasitas penyimpanan.
Di Linux, RAID bisa dibuat secara software menggunakan tool bernama mdadm. Keuntungannya:
- Tidak butuh hardware RAID controller.
- Lebih fleksibel dan gratis.
- Mudah dikelola melalui terminal.
Jenis-Jenis RAID yang Akan Kita Bahas
- RAID 0 (Striping) → Meningkatkan kecepatan baca/tulis dengan membagi data ke beberapa disk.
❌ Tidak ada redundansi — jika satu disk rusak, semua data hilang. - RAID 1 (Mirroring) → Menyimpan salinan identik data di dua atau lebih disk.
✅ Aman terhadap kegagalan satu disk, tetapi kapasitas efektif berkurang separuh. - RAID 5 (Striping + Parity) → Menggabungkan kecepatan dan keamanan.
✅ Dapat bertahan jika satu disk gagal.
⚠️ Butuh minimal tiga disk.
Langkah-Langkah Mengkonfigurasi RAID Software di Linux
1. Persiapkan Disk
Pastikan Anda memiliki beberapa storage device kosong (misalnya /dev/sdb, /dev/sdc, /dev/sdd).
Gunakan perintah berikut untuk memeriksa:
sudo fdisk -l💡 Catatan: Semua data di drive yang digunakan untuk RAID akan terhapus. Pastikan sudah melakukan backup terlebih dahulu.
2. Instal mdadm
Untuk mengelola RAID di Linux, instal paket mdadm:
sudo apt install mdadm -y # Untuk Debian/Ubuntu
sudo dnf install mdadm -y # Untuk RHEL/Rocky/CentOS3. Membuat Array RAID
A. Membuat RAID 0
Contoh dengan dua disk:
sudo mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=0 --raid-devices=2 /dev/sdb /dev/sdcRAID 0 akan meningkatkan kecepatan baca/tulis, cocok untuk sistem non-kritis seperti scratch disk atau temporary data.
B. Membuat RAID 1
Contoh dengan dua disk:
sudo mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=1 --raid-devices=2 /dev/sdb /dev/sdcRAID 1 menyimpan data identik di dua drive — jika satu rusak, data tetap aman.
C. Membuat RAID 5
Contoh dengan tiga disk:
sudo mdadm --create --verbose /dev/md0 --level=5 --raid-devices=3 /dev/sdb /dev/sdc /dev/sddRAID 5 menggabungkan kecepatan RAID 0 dengan redundansi parity, ideal untuk server kecil dan sistem penyimpanan data penting.
4. Mengecek Status RAID
Setelah membuat array, verifikasi statusnya dengan:
cat /proc/mdstatUntuk detail lengkap:
sudo mdadm --detail /dev/md05. Membuat Filesystem dan Mount Point
Format array RAID Anda dengan sistem file seperti ext4:
sudo mkfs.ext4 /dev/md0Lalu buat direktori mount dan pasang array:
sudo mkdir /mnt/raid
sudo mount /dev/md0 /mnt/raid6. Menyimpan Konfigurasi agar Persisten
Agar konfigurasi RAID tetap aktif setelah reboot:
sudo mdadm --detail --scan | sudo tee -a /etc/mdadm/mdadm.conf
sudo update-initramfs -uSekarang RAID Anda akan otomatis aktif setiap kali sistem dinyalakan.
7. Menguji Redundansi (Khusus RAID 1 dan 5)
Untuk memastikan sistem benar-benar tahan terhadap kegagalan:
- Simulasikan kegagalan satu disk:
sudo mdadm --fail /dev/md0 /dev/sdb- Lepas disk yang gagal dari array:
sudo mdadm --remove /dev/md0 /dev/sdb- Tambahkan disk pengganti:
sudo mdadm --add /dev/md0 /dev/sdbRAID akan melakukan resync otomatis untuk memulihkan data.
Sekarang Anda sudah berhasil memahami cara mengkonfigurasi RAID 0, 1, dan 5 di Linux menggunakan mdadm. Anda juga tahu bagaimana cara membuat array, memeriksa status, dan bahkan mensimulasikan kegagalan disk.
Ingin memperkuat sistem Anda lebih jauh?
Baca juga: [Panduan Lengkap Mengamankan Server Linux dari Serangan Rootkit].
