
Daftar Isi
Pernahkah Anda ingin mendapatkan notifikasi otomatis dari server Linux Anda—misalnya saat CPU mencapai batas tinggi, atau backup selesai dijalankan—langsung ke email?
Banyak administrator dan pengguna pemula sering kali tidak tahu bahwa hal seperti ini sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah menggunakan beberapa tool bawaan Linux.
Namun, sebagian besar merasa bingung:
“Harus mulai dari mana?”, “Harus pakai script apa?”, atau “Apakah perlu mail server lengkap seperti Postfix?”.
Tenang saja. Artikel ini akan menjadi panduan langkah demi langkah untuk membantu Anda mengirim notifikasi otomatis via email di Linux—tanpa ribet, tanpa konfigurasi berat. Anda akan belajar:
- Cara menyiapkan sistem pengiriman email di Linux,
- Membuat script otomatisasi sederhana,
- Dan mengirim notifikasi email berdasarkan kondisi tertentu.
Mengapa Perlu Notifikasi Otomatis di Linux?
Bayangkan server Anda sedang berjalan 24 jam, dan tiba-tiba load CPU melonjak atau harddisk hampir penuh. Tanpa sistem notifikasi otomatis, Anda mungkin baru sadar setelah sistem melambat atau bahkan mati mendadak.
Dengan notifikasi email otomatis, Anda bisa mengetahui kondisi sistem lebih cepat dan mengambil tindakan sebelum masalah membesar.
1. Menyiapkan Paket Pengiriman Email
Langkah pertama adalah memastikan sistem Anda memiliki mailer utility yang dapat mengirim email keluar.
Beberapa tool populer yang ringan dan mudah digunakan:
- mailx
- ssmtp (sangat ringan untuk forward email)
- msmtp (sering digunakan di script dan cron job)
Untuk distribusi seperti Rocky Linux, CentOS, atau Debian/Ubuntu:
sudo apt install mailutils -y # untuk Debian/Ubuntu
sudo dnf install mailx -y # untuk Rocky Linux/CentOS💡 Tips: Anda tidak perlu menginstal Postfix atau Sendmail penuh jika hanya ingin mengirim email keluar. Tool seperti
msmtpsudah cukup untuk kebutuhan sederhana.
2. Konfigurasi Akun SMTP (Gmail Contoh Paling Umum)
Jika Anda ingin mengirim melalui akun Gmail, buat konfigurasi file di:
sudo nano /etc/msmtprcIsi dengan format berikut:
defaults
auth on
tls on
tls_trust_file /etc/ssl/certs/ca-certificates.crt
account gmail
host smtp.gmail.com
port 587
from yourname@gmail.com
user yourname@gmail.com
password your_app_password
account default : gmail⚠️ Catatan: Gunakan App Password dari akun Gmail (bukan password biasa). Anda bisa membuatnya di halaman “Google Account → Security → App passwords”.
Ubah permission file agar lebih aman:
sudo chmod 600 /etc/msmtprc3. Menguji Pengiriman Email Manual
Sekarang mari kita uji apakah sistem bisa mengirim email dengan benar:
echo "Tes notifikasi otomatis Linux" | mail -s "Notifikasi Server" user@example.comJika berhasil, Anda akan menerima email berisi pesan dari server Linux Anda.
4. Membuat Script Notifikasi Otomatis
Langkah berikutnya adalah membuat script yang akan mengirim notifikasi otomatis berdasarkan kondisi tertentu.
Sebagai contoh, buat script untuk mendeteksi penggunaan CPU tinggi:
#!/bin/bash
CPU_USAGE=$(top -bn1 | grep "Cpu(s)" | awk '{print 100 - $8"%"}')
THRESHOLD=80
if (( ${CPU_USAGE%.*} > $THRESHOLD )); then
echo "Peringatan: Penggunaan CPU mencapai $CPU_USAGE" | mail -s "ALERT: CPU Tinggi" user@example.com
fiSimpan sebagai cpu_alert.sh lalu ubah permission-nya:
chmod +x cpu_alert.sh5. Menjadwalkan Script dengan Cron
Agar script berjalan otomatis, tambahkan ke cron job:
crontab -eLalu masukkan baris berikut untuk menjalankan setiap 5 menit:
*/5 * * * * /path/to/cpu_alert.shSekarang server Anda akan otomatis memeriksa penggunaan CPU setiap 5 menit dan mengirimkan email jika melebihi batas yang ditentukan.
6. Contoh Lain: Notifikasi Backup Selesai
Anda juga bisa menambahkan baris pengiriman email di akhir script backup, misalnya:
tar -czf /backup/home.tar.gz /home && \
echo "Backup selesai pada $(date)" | mail -s "Backup Sukses" user@example.comDengan begitu, setiap kali backup selesai, Anda langsung mendapat email pemberitahuan.
Sekarang Anda telah mempelajari cara mengirim notifikasi otomatis via email di Linux, mulai dari konfigurasi SMTP hingga pembuatan script dan jadwal otomatis.
Dengan langkah-langkah ini, Anda bisa memantau server secara proaktif tanpa harus terus-menerus login dan memeriksa status manual.
Jika Anda ingin memperluas sistem monitoring Anda,
baca juga artikel berikutnya: “Membuat Monitoring Server Real-Time dengan Bash dan Cron”, agar notifikasi Anda makin canggih dan terintegrasi.
