Press ESC to close

Membuat iSCSI Target dan Initiator di Server Linux

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link

Pernahkah Anda ingin menghubungkan penyimpanan dari satu server ke server lain seolah-olah itu adalah hard disk lokal? Di sinilah iSCSI (Internet Small Computer Systems Interface) berperan. Teknologi ini banyak digunakan di lingkungan server dan virtualisasi karena memungkinkan Anda membangun storage network dengan efisien—tanpa perlu perangkat keras mahal seperti SAN.

Namun, bagi banyak pemula, istilah seperti target, initiator, atau LUN sering terasa membingungkan. Tidak sedikit yang bingung mulai dari mana, apa fungsi tiap komponen, dan bagaimana cara mengkonfigurasinya di Linux.

Artikel ini akan menjadi panduan lengkap dan praktis untuk Anda. Kita akan membahas:

  • Apa itu iSCSI, Target, dan Initiator.
  • Cara membuat iSCSI Target di server Linux.
  • Cara menghubungkan (mount) iSCSI Initiator di client.
  • Tips penting agar koneksi stabil dan aman.

Apa Itu iSCSI?

iSCSI (Internet Small Computer Systems Interface) adalah protokol yang memungkinkan komunikasi block-level storage melalui jaringan TCP/IP. Dengan kata lain, iSCSI memungkinkan sebuah server (Target) membagikan ruang penyimpanan kepada server lain (Initiator) lewat jaringan.

Bayangkan seperti file sharing, tetapi bukan berbagi file—Anda berbagi blok disk langsung, jadi sistem penerima bisa memformat dan menggunakannya seperti drive lokal.


Langkah-Langkah Membuat iSCSI Target dan Initiator di Server Linux

1. Menyiapkan Server iSCSI Target

Server ini adalah “penyedia” penyimpanan yang akan dibagikan ke client.

a. Instal Paket yang Diperlukan

Gunakan perintah berikut pada server target (misalnya Rocky Linux, AlmaLinux, atau CentOS):

sudo dnf install targetcli -y
b. Jalankan dan Aktifkan Service
sudo systemctl enable --now target
c. Membuat Backstore (Disk Virtual)

Anda bisa menggunakan file, partisi, atau LVM sebagai penyimpanan. Contoh menggunakan file berukuran 1GB:

sudo mkdir -p /iscsi_disks
sudo dd if=/dev/zero of=/iscsi_disks/disk01.img bs=1M count=1024

Kemudian daftarkan file tersebut di targetcli:

sudo targetcli
/backstores/fileio create disk01 /iscsi_disks/disk01.img 1G
d. Membuat iSCSI Target

Masih di dalam prompt targetcli:

/iscsi create iqn.2025-11.local.server:storage.target1

Catatan:
iqn (iSCSI Qualified Name) adalah nama unik untuk target, biasanya mengikuti format iqn.YYYY-MM.domain:identifier.

e. Menambahkan LUN (Logical Unit Number)

Hubungkan disk ke target:

/iscsi/iqn.2025-11.local.server:storage.target1/tpg1/luns/ create /backstores/fileio/disk01
f. Menambahkan Akses (ACL)

Tambahkan initiator yang diizinkan untuk mengakses target. Misalnya:

/iscsi/iqn.2025-11.local.server:storage.target1/tpg1/acls/ create iqn.2025-11.local.client:initiator1
g. Aktifkan Akses Jaringan

Aktifkan jaringan untuk koneksi iSCSI:

/iscsi/iqn.2025-11.local.server:storage.target1/tpg1/portals/ create 0.0.0.0

Simpan konfigurasi:

saveconfig
exit

2. Mengkonfigurasi Client iSCSI Initiator

Sekarang kita beralih ke sisi client yang akan mengakses storage dari server.

a. Instal Paket Initiator
sudo dnf install iscsi-initiator-utils -y
b. Ubah Nama Initiator (Opsional)

Edit file konfigurasi:

sudo nano /etc/iscsi/initiatorname.iscsi

Isi dengan:

InitiatorName=iqn.2025-11.local.client:initiator1
c. Temukan Target

Gunakan perintah:

sudo iscsiadm -m discovery -t sendtargets -p [IP_SERVER_TARGET]
d. Login ke Target
sudo iscsiadm -m node -T iqn.2025-11.local.server:storage.target1 -p [IP_SERVER_TARGET] --login
e. Verifikasi Disk Baru

Cek apakah disk dari server muncul di client:

lsblk

Anda akan melihat disk baru seperti /dev/sdb yang berasal dari server target.
Sekarang Anda bisa memformat dan menggunakannya:

sudo mkfs.ext4 /dev/sdb
sudo mkdir /mnt/iscsi_disk
sudo mount /dev/sdb /mnt/iscsi_disk

3. Mengatur Auto-Mount Saat Boot

Agar disk otomatis terhubung setelah reboot:

sudo iscsiadm -m node -T iqn.2025-11.local.server:storage.target1 -p [IP_SERVER_TARGET] --op update -n node.startup -v automatic

4. Tips Tambahan

  • Gunakan jaringan khusus untuk lalu lintas iSCSI agar performa lebih stabil.
  • Pastikan firewall di server mengizinkan port 3260/TCP.
  • Gunakan CHAP Authentication jika iSCSI digunakan di lingkungan produksi untuk keamanan tambahan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kini Anda telah berhasil membuat iSCSI Target dan Initiator di server Linux.
Anda bisa memanfaatkan metode ini untuk membangun storage centralized di lab, sistem virtualisasi, atau cluster server dengan efisiensi tinggi.

Ingin mempelajari lebih lanjut tentang penyimpanan jaringan di Linux?
Baca juga: “Membangun NFS Server di Rocky Linux: Panduan Lengkap untuk Pemula.

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link