
Daftar Isi
Pernahkah Anda merasa kesulitan mengelola banyak server di jaringan lokal karena harus mengingat alamat IP satu per satu? Atau mungkin Anda ingin membuat lingkungan internal yang profesional, di mana setiap perangkat memiliki nama domain sendiri seperti server1.local atau db.internal? Anda tidak sendirian—banyak pemula bingung bagaimana memulai, takut salah konfigurasi, atau tidak tahu file konfigurasi mana yang harus diedit terlebih dahulu
Apa Itu BIND9 dan Mengapa Cocok untuk DNS Internal?
BIND9 adalah salah satu DNS server paling populer dan sudah menjadi standar industri. Kelebihan utamanya:
- Mendukung DNS untuk jaringan kecil hingga enterprise
- Mudah dikonfigurasi
- Stabil dan open-source
- Ideal untuk DNS local/internal
Dengan BIND9, Anda bisa mengelola hostname internal sendiri tanpa harus bergantung pada layanan eksternal.
Panduan Langkah demi Langkah Membangun Internal DNS Server Menggunakan BIND9 di Linux
1. Instalasi BIND9
Jalankan perintah berikut (bisa di Ubuntu/Debian):
sudo apt update
sudo apt install bind9 bind9utils bind9-doc -y2. Konfigurasi File named.conf.local
File ini digunakan untuk mendeklarasikan zona DNS internal Anda.
Misalnya, kita ingin membuat domain internal example.local:
sudo nano /etc/bind/named.conf.localTambahkan:
zone "example.local" {
type master;
file "/etc/bind/db.example.local";
};
zone "1.168.192.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.192";
};Penjelasan Singkat:
- Forward zone -> menerjemahkan nama ke IP
- Reverse zone -> menerjemahkan IP ke nama
3. Membuat Forward Zone File
Copy template bawaan:
sudo cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.example.local
sudo nano /etc/bind/db.example.localIsi seperti contoh berikut:
;
; BIND forward zone file for example.local
;
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.example.local. admin.example.local. (
20240101 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1.example.local.
ns1 IN A 192.168.1.10
server1 IN A 192.168.1.20
client1 IN A 192.168.1.30Catatan: Kolom Serial wajib diubah setiap kali Anda mengedit file zona.
4. Membuat Reverse Zone File
sudo cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192
sudo nano /etc/bind/db.192Isi file:
;
; BIND reverse zone file for 192.168.1.x
;
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.example.local. admin.example.local. (
20240101
604800
86400
2419200
604800 )
;
@ IN NS ns1.example.local.
10 IN PTR ns1.example.local.
20 IN PTR server1.example.local.
30 IN PTR client1.example.local.5. Cek Syntax Konfigurasi
Selalu cek syntax untuk menghindari error:
sudo named-checkconf
sudo named-checkzone example.local /etc/bind/db.example.local
sudo named-checkzone 1.168.192.in-addr.arpa /etc/bind/db.192Jika tidak ada error, lanjutkan.
6. Restart Service BIND9
sudo systemctl restart bind9
sudo systemctl enable bind9 7. Konfigurasi DNS Client
Atur DNS pada setiap client agar menggunakan IP DNS server Anda.
Contoh di Linux:
sudo nano /etc/resolv.confIsi:
nameserver 192.168.1.108. Testing DNS Server
Gunakan command berikut:
Test forward lookup:
dig server1.example.localTest reverse lookup:
dig -x 192.168.1.20Jika hasilnya sesuai, berarti Internal DNS Server menggunakan BIND9 sudah berhasil dibuat!
Sekarang Anda sudah memahami cara membangun Internal DNS Server menggunakan BIND9 di Linux dari awal hingga bisa digunakan. Anda telah mempelajari instalasi, konfigurasi zona, pengecekan, dan proses testing — semuanya langkah demi langkah.
