Press ESC to close

Membangun Internal DNS Server Menggunakan BIND9 di Linux

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link

Pernahkah Anda merasa kesulitan mengelola banyak server di jaringan lokal karena harus mengingat alamat IP satu per satu? Atau mungkin Anda ingin membuat lingkungan internal yang profesional, di mana setiap perangkat memiliki nama domain sendiri seperti server1.local atau db.internal? Anda tidak sendirian—banyak pemula bingung bagaimana memulai, takut salah konfigurasi, atau tidak tahu file konfigurasi mana yang harus diedit terlebih dahulu

Apa Itu BIND9 dan Mengapa Cocok untuk DNS Internal?

BIND9 adalah salah satu DNS server paling populer dan sudah menjadi standar industri. Kelebihan utamanya:

  • Mendukung DNS untuk jaringan kecil hingga enterprise
  • Mudah dikonfigurasi
  • Stabil dan open-source
  • Ideal untuk DNS local/internal

Dengan BIND9, Anda bisa mengelola hostname internal sendiri tanpa harus bergantung pada layanan eksternal.

Panduan Langkah demi Langkah Membangun Internal DNS Server Menggunakan BIND9 di Linux

1. Instalasi BIND9

Jalankan perintah berikut (bisa di Ubuntu/Debian):

sudo apt update
sudo apt install bind9 bind9utils bind9-doc -y

2. Konfigurasi File named.conf.local

File ini digunakan untuk mendeklarasikan zona DNS internal Anda.
Misalnya, kita ingin membuat domain internal example.local:

sudo nano /etc/bind/named.conf.local

Tambahkan:

zone "example.local" {
    type master;
    file "/etc/bind/db.example.local";
};

zone "1.168.192.in-addr.arpa" {
    type master;
    file "/etc/bind/db.192";
};

Penjelasan Singkat:

  • Forward zone -> menerjemahkan nama ke IP
  • Reverse zone -> menerjemahkan IP ke nama

3. Membuat Forward Zone File

Copy template bawaan:

sudo cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.example.local
sudo nano /etc/bind/db.example.local

Isi seperti contoh berikut:

;
; BIND forward zone file for example.local
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     ns1.example.local. admin.example.local. (
                        20240101        ; Serial
                        604800          ; Refresh
                        86400           ; Retry
                        2419200         ; Expire
                        604800 )        ; Negative Cache TTL
;
@       IN      NS      ns1.example.local.
ns1     IN      A       192.168.1.10
server1 IN      A       192.168.1.20
client1 IN      A       192.168.1.30

Catatan: Kolom Serial wajib diubah setiap kali Anda mengedit file zona.

4. Membuat Reverse Zone File

sudo cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192
sudo nano /etc/bind/db.192

Isi file:

;
; BIND reverse zone file for 192.168.1.x
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     ns1.example.local. admin.example.local. (
                        20240101
                        604800
                        86400
                        2419200
                        604800 )
;
@       IN      NS      ns1.example.local.
10      IN      PTR     ns1.example.local.
20      IN      PTR     server1.example.local.
30      IN      PTR     client1.example.local.

5. Cek Syntax Konfigurasi

Selalu cek syntax untuk menghindari error:

sudo named-checkconf
sudo named-checkzone example.local /etc/bind/db.example.local
sudo named-checkzone 1.168.192.in-addr.arpa /etc/bind/db.192

Jika tidak ada error, lanjutkan.

6. Restart Service BIND9

sudo systemctl restart bind9
sudo systemctl enable bind9   

7. Konfigurasi DNS Client

Atur DNS pada setiap client agar menggunakan IP DNS server Anda.
Contoh di Linux:

sudo nano /etc/resolv.conf

Isi:

nameserver 192.168.1.10

8. Testing DNS Server

Gunakan command berikut:

Test forward lookup:

dig server1.example.local

Test reverse lookup:

dig -x 192.168.1.20

Jika hasilnya sesuai, berarti Internal DNS Server menggunakan BIND9 sudah berhasil dibuat!

Sekarang Anda sudah memahami cara membangun Internal DNS Server menggunakan BIND9 di Linux dari awal hingga bisa digunakan. Anda telah mempelajari instalasi, konfigurasi zona, pengecekan, dan proses testing — semuanya langkah demi langkah.

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link