Press ESC to close

Konfigurasi DHCP Server dan Relay di Lingkungan Multi-Subnet

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link

Ketika jaringan semakin berkembang dan terdiri dari banyak subnet, konfigurasi jaringan menjadi tantangan tersendiri. Salah satu masalah yang paling sering muncul adalah client di subnet berbeda tidak mendapatkan alamat IP secara otomatis, padahal Anda sudah memiliki DHCP server yang aktif. Jika Anda mengalaminya, Anda tidak sendirian.

Banyak pemula kesulitan memahami bagaimana DHCP Server bekerja di lingkungan multi-subnet, serta bagaimana DHCP Relay membantu meneruskan permintaan IP dari subnet lain. Kesalahan konfigurasi kecil saja bisa membuat seluruh jaringan berhenti mendapatkan IP.

Apa Itu DHCP Server?

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang bertugas memberikan alamat IP, subnet mask, gateway, DNS, dan parameter jaringan lainnya secara otomatis kepada setiap perangkat.

Apa Itu DHCP Relay?

DHCP Relay adalah layanan yang meneruskan permintaan broadcast DHCP dari client pada subnet lain menuju server DHCP yang berada di subnet berbeda.

Kenapa dibutuhkan?
Karena paket broadcast DHCP tidak bisa melewati router. DHCP Relay mengatasi keterbatasan ini.

Konfigurasi DHCP Server dan Relay di Lingkungan Multi-Subnet

Contoh Skema Topologi

Misalkan jaringan Anda terdiri dari tiga subnet berikut:

  • 192.168.10.0/24 → subnet client A
  • 192.168.20.0/24 → subnet client B
  • 192.168.99.0/24 → subnet DHCP Server (IP: 192.168.99.10)

Router menghubungkan ketiga subnet tersebut dan akan bertindak sebagai DHCP Relay.

sudo apt update
sudo apt install isc-dhcp-server -y

Tentukan interface DHCP:

Edit:

sudo nano /etc/default/isc-dhcp-server

Isi:

INTERFACESv4="eth0"

2. Konfigurasi DHCP Server

Edit file konfigurasi utama:

sudo nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

Tambahkan konfigurasi untuk tiap subnet:

# Lease settings
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
authoritative;

# Subnet 192.168.10.0/24
subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {
  range 192.168.10.50 192.168.10.200;
  option routers 192.168.10.1;
  option domain-name-servers 192.168.99.10;
}

# Subnet 192.168.20.0/24
subnet 192.168.20.0 netmask 255.255.255.0 {
  range 192.168.20.50 192.168.20.200;
  option routers 192.168.20.1;
  option domain-name-servers 192.168.99.10;
}

# Subnet DHCP server sendiri
subnet 192.168.99.0 netmask 255.255.255.0 {
}

Restart service DHCP:

sudo systemctl restart isc-dhcp-server
sudo systemctl enable isc-dhcp-server

3. Konfigurasi DHCP Relay di Router (Linux)

Instal DHCP Relay:

sudo apt install isc-dhcp-relay -y

Edit Konfigurasi DHCP Relay

sudo nano /etc/default/isc-dhcp-relay

Isi:

SERVERS="192.168.1.10"
INTERFACES="eth1 eth2 eth3"
OPTIONS=""

4. Restart DHCP Relay

sudo systemctl restart isc-dhcp-relay
sudo systemctl status isc-dhcp-relay

DHCP Relay kini aktif.

5. Konfigurasi DHCP Relay pada Router/Switch Lain

Cisco Router / Switch L3

interface vlan 20
 ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
 ip helper-address 192.168.1.10

MikroTik

/ip dhcp-relay add name=relay1 dhcp-server=192.168.1.10 interface=vlan20

6. Pengujian DHCP di Subnet Lain

Test Client Mendapatkan IP

sudo dhclient -v

Cek DHCP Lease di Server

sudo tail -f /var/lib/dhcp/dhcpd.leases

Pastikan Routing Berfungsi

ping 192.168.1.10

Jika client mendapatkan IP dari range subnet yang benar, berarti konfigurasi berhasil.

Sekarang Anda telah memahami dan mempraktikkan konfigurasi DHCP Server dan DHCP Relay di lingkungan multi-subnet. Dengan pemahaman ini, Anda bisa mengelola jaringan yang lebih besar dengan lebih efisien dan profesional.

👉 Jika Anda ingin memperdalam, jangan lewatkan artikel terkait lainnya:

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link