Press ESC to close

Dasar-dasar Shell Script di Bash

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link

Pernahkah Anda ingin mengotomatisasi tugas-tugas sederhana di Linux, tetapi bingung harus mulai dari mana? Banyak pemula yang baru mengenal shell script merasa takut menyentuh terminal, khawatir salah mengetik satu baris perintah saja bisa merusak sistem. Padahal, dengan memahami konsep dasar, menjalankan dan membuat shell script Bash bisa menjadi hal paling menyenangkan sekaligus produktif dalam dunia Linux.

Jika Anda pernah merasa:
– “Saya bingung cara membuat script pertama saya di Bash…”
– “Apa itu shebang?”
– “Bagaimana cara menjalankan script yang saya tulis?”
…maka artikel ini adalah solusi lengkap untuk Anda.

Di sini Anda akan mempelajari:

  • Penjelasan dasar tentang shell scripting
  • Langkah membuat script pertama di Bash
  • Struktur dasar script (variabel, kondisi, loop)
  • Tips penting agar script Anda berjalan dengan aman
  • Contoh-contoh yang mudah dipahami

Apa Itu Shell Script di Bash?

Shell script adalah sekumpulan perintah yang ditulis dalam sebuah file dan dijalankan oleh shell. Di sistem Linux, shell yang paling populer adalah Bash (Bourne Again Shell). Dengan shell script, Anda bisa mengotomatisasi tugas-tugas seperti backup, monitoring, manajemen file, dan banyak hal lain.


1. Membuat Shell Script Pertama Anda

Berikut panduan step-by-step yang sangat mudah diikuti:

  1. Buat file baru
    nano hello.sh
  2. Tambahkan shebang
    Baris ini memberi tahu sistem bahwa script dijalankan dengan Bash:
    #!/bin/bash
  3. Isi perintah
    echo "Halo, dunia!"
  4. Simpan dan beri permission eksekusi
    chmod +x hello.sh
  5. Jalankan script
    ./hello.sh

Hasilnya: Halo, dunia! akan tampil di layar.


2. Menggunakan Variabel di Shell Script Bash

Variabel adalah salah satu konsep dasar yang wajib dipahami.

Contoh sederhana:

#!/bin/bash

nama="Andi"
echo "Selamat datang, $nama!"

Catatan penting: Tidak ada spasi sebelum atau setelah tanda sama dengan.


3. Struktur Kondisi (if statement)

Untuk membuat script yang dinamis, gunakan if-else.

Contoh:

#!/bin/bash

angka=10

if [ $angka -gt 5 ]; then
    echo "Angka lebih besar dari 5"
else
    echo "Angka kurang atau sama dengan 5"
fi

Keterangan:

  • -gt = greater than (lebih besar dari)

4. Menggunakan Loop di Shell Script

Loop membantu mengulang tindakan tertentu.

Loop for

#!/bin/bash

for i in {1..5}
do
    echo "Perulangan ke-$i"
done

Loop while

#!/bin/bash

count=1
while [ $count -le 5 ]
do
    echo "Hitungan: $count"
    count=$((count+1))
done

5. Membuat Script Interaktif

Anda bisa meminta input dari pengguna menggunakan read.

Contoh:

#!/bin/bash

echo "Masukkan nama Anda:"
read nama
echo "Halo, $nama! Senang bertemu Anda."

6. Tips Penting Dalam Menulis Shell Script

  • Gunakan komentar untuk menjelaskan bagian penting script
    # Ini adalah komentar
  • Selalu gunakan mode debug jika script tidak berjalan sesuai harapan
    bash -x script.sh
  • Pastikan file script memiliki permission eksekusi
    chmod +x

7. Menjalankan Shell Script Secara Otomatis

Jika Anda ingin menjalankan script secara otomatis pada jadwal tertentu, gunakan cron job.

Edit cron:

crontab -e

Tambahkan misalnya:

0 2 * * * /home/user/backup.sh

Artinya: jalankan backup setiap jam 2 pagi.


Sekarang Anda telah memahami dasar-dasar shell script di Bash: mulai dari membuat script pertama, menggunakan variabel, logika kondisi, loop, hingga membuat script yang interaktif. Dengan fondasi ini, Anda sudah siap melangkah ke tingkat berikutnya dalam automasi Linux.

Jika Anda ingin memperdalam kemampuan Linux Anda,
Baca juga: Tips Optimasi Storage untuk Server Database

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link