
Daftar Isi
Bayangkan Anda sedang melakukan update sistem, lalu tiba–tiba sesuatu rusak. Aplikasi gagal berjalan, konfigurasi kacau, atau bahkan sistem tidak mau booting. Situasi seperti ini bisa membuat panik—apalagi jika Anda tidak memiliki backup yang cepat untuk dipulihkan. Di sinilah Btrfs snapshot menjadi penyelamat. Dalam hitungan detik, Anda bisa mengembalikan sistem ke kondisi sebelumnya seolah tidak pernah terjadi kesalahan.
Namun, banyak pengguna pemula sering merasa bingung: “Apa itu snapshot?”, “Bagaimana cara membuatnya?”, “Apakah aman?” Kesalahan kecil dalam sistem file bisa mengacaukan data, jadi wajar jika Anda khawatir.
Artikel ini hadir sebagai solusi lengkap. Anda akan mendapatkan pemahaman dasar Btrfs snapshot, langkah-langkah praktis untuk membuat dan mengelola snapshot, hingga cara melakukan restore dengan aman. Kami akan memandu Anda secara runtut sehingga Anda tidak tersesat—mulai dari pengecekan subvolume hingga pengelolaan snapshot otomatis.
Apa Itu Btrfs Snapshot?
Btrfs adalah sistem file modern yang mendukung fitur-fitur canggih seperti copy-on-write, compression, dan tentu saja, snapshot. Snapshot adalah “salinan keadaan” subvolume pada momen tertentu. Istimewanya, snapshot tidak menduplikasi data sehingga sangat cepat dibuat dan tidak menghabiskan banyak ruang.
Keuntungan Menggunakan Snapshot Btrfs
- Cepat — membuat snapshot hanya butuh hitungan detik.
- Efisien — tidak mengulang seluruh data.
- Aman — mudah rollback ketika update gagal.
- Rapi — snapshot dapat diatur per subvolume (misalnya /home, /@, /var).
Cara Membuat Btrfs Snapshot untuk Backup Cepat
Ikuti langkah demi langkah berikut dengan hati-hati. Setiap langkah dibuat sederhana dan mudah diikuti.
1. Mengecek Subvolume Btrfs
Langkah pertama adalah memastikan subvolume apa saja yang tersedia di sistem Anda.
sudo btrfs subvolume list /Pada umumnya, Anda akan melihat subvolume seperti:
@(root sistem)@home(home user)- dll.
Subvolume inilah yang akan Anda snap.
2. Membuat Snapshot (Manual)
Untuk membuat snapshot cepat, gunakan perintah berikut:
sudo btrfs subvolume snapshot /@ /@_snapshot_before_updatePenjelasan singkat:
- snapshot → membuat snapshot baru
- /@ → subvolume yang disnapshot
- /@_snapshot_before_update → nama snapshot
Anda bisa memberi nama apa pun—yang penting deskriptif.
3. Membuat Snapshot Read-Only (Lebih Aman)
Snapshot read-only lebih aman karena tidak dapat dimodifikasi.
sudo btrfs subvolume snapshot -r /@ /@_ro_snapshotGunakan opsi -r untuk membuat snapshot read-only.
4. Melihat Daftar Snapshot
Gunakan ini untuk mengecek semua snapshot yang sudah ada:
sudo btrfs subvolume list /Atau:
ls -l /Snapshot biasanya muncul di direktori root partisi Btrfs Anda.
5. Melakukan Restore Snapshot
Jika terjadi masalah, Anda dapat mengembalikan sistem ke keadaan sebelumnya.
- Boot ke live USB atau mode recovery bila diperlukan.
- Hapus subvolume lama:
sudo btrfs subvolume delete /@- Ganti dengan snapshot:
sudo btrfs subvolume snapshot /@_snapshot_before_update /@- Reboot.
Dalam waktu singkat, sistem kembali normal.
6. Menghapus Snapshot
Jangan lupa menghapus snapshot lama untuk menghindari penuhnya storage:
sudo btrfs subvolume delete /@_snapshot_lama7. Tips Menggunakan Snapshot Btrfs (Agar Tidak Gagal)
- Gunakan nama snapshot yang jelas (misalnya “before_kernel_update”).
- Gunakan snapshot read-only untuk backup penting.
- Jangan terlalu banyak snapshot—walaupun efisien, tetap bisa memakan ruang.
- Gunakan otomatisasi seperti snapper atau Timeshift jika ingin lebih praktis.
Sekarang Anda sudah memahami dasar–dasar penggunaan snapshot Btrfs—mulai dari membuat, mengecek, hingga memulihkannya ketika terjadi masalah. Dengan teknik ini, proses backup akan lebih cepat, aman, dan efisien.
Jika Anda ingin memperdalam manajemen sistem Linux, baca juga: “Mengoptimalkan Kecepatan Website WordPress”
