
Daftar Isi
Anda mengalami situasi di mana sistem Linux tiba-tiba bermasalah dan semua konfigurasi penting hilang begitu saja? Banyak pengguna AlmaLinux yang baru belajar sering kali belum memikirkan pentingnya backup sistem, sampai akhirnya penyesalan datang ketika data atau konfigurasi server rusak.
Kabar baiknya, membuat backup dan melakukan restore sistem di AlmaLinux sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Dengan panduan yang tepat, Anda bisa melindungi data dan mengembalikannya kapan saja hanya dengan beberapa perintah sederhana.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari:
- Apa itu backup dan restore di AlmaLinux.
- Beberapa metode backup (manual maupun otomatis).
- Panduan langkah demi langkah membuat dan mengembalikan backup sistem.
- Tips penting agar proses backup berjalan aman dan efisien.
Apa Itu Backup dan Restore di AlmaLinux?
Backup adalah proses membuat salinan data sistem, konfigurasi, atau file penting agar dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan.
Restore adalah proses mengembalikan salinan tersebut ke kondisi semula.
Dengan kata lain, backup adalah payung sebelum hujan — perlindungan utama sebelum sistem Anda bermasalah.
Jenis Backup di AlmaLinux
Sebelum masuk ke praktik, pahami dulu tiga jenis backup umum:
- Full Backup
Menyalin seluruh sistem atau direktori penting. Aman, tapi memakan waktu dan ruang penyimpanan besar. - Incremental Backup
Hanya mencadangkan perubahan sejak backup terakhir. Lebih cepat dan hemat ruang. - Differential Backup
Menyalin perubahan sejak full backup terakhir. Waktu restore lebih cepat dibanding incremental.
Untuk pemula, full backup adalah pilihan terbaik karena sederhana dan pasti.
Langkah-Langkah Backup dan Restore Sistem di AlmaLinux
1. Backup Sistem Menggunakan Tar (Metode Manual)
Metode paling sederhana adalah menggunakan perintah tar, yang membuat arsip dari direktori atau sistem.
Backup seluruh sistem
sudo tar -cvpzf /backup/system-backup.tar.gz --exclude=/proc --exclude=/tmp --exclude=/mnt --exclude=/dev --exclude=/sys /Penjelasan singkat:
c= membuat arsip baruv= tampilkan prosesp= pertahankan permissionz= kompresi gzipf= nama file output--exclude= mengecualikan direktori sistem yang tidak perlu dibackup
Backup direktori tertentu saja
Contoh: hanya folder /etc dan /home
sudo tar -cvpzf /backup/config-home-backup.tar.gz /etc /home2. Backup Otomatis Menggunakan rsync
Jika Anda ingin backup otomatis dan sinkronisasi cepat antar direktori, gunakan rsync.
Backup ke drive eksternal atau server lain
sudo rsync -aAXv --delete /home/ /mnt/backup/home/Opsi penting:
-aAXmempertahankan permission, ACL, dan atribut--deletemenghapus file lama di backup yang sudah tidak ada di sumber
Untuk menjadikannya otomatis, tambahkan perintah ini ke cron job:
sudo crontab -eLalu tambahkan baris:
0 2 * * * rsync -aAXv /home/ /mnt/backup/home/Artinya backup berjalan otomatis setiap pukul 02:00 dini hari.
3. Membuat Snapshot dengan Timeshift (GUI/CLI)
Timeshift cocok bagi pengguna desktop AlmaLinux yang ingin backup sistem seperti di Ubuntu.
Instalasi Timeshift
sudo dnf install timeshift -yMembuat snapshot
sudo timeshift --create --comments "Backup Awal" --tags DOpsi --tags D berarti snapshot harian (daily).
Melihat daftar snapshot
sudo timeshift --list4. Melakukan Restore Sistem
Proses restore tergantung metode backup yang Anda pakai:
Restore dari file .tar.gz
sudo tar -xvpzf /backup/system-backup.tar.gz -C /Restore dari rsync backup
sudo rsync -aAXv /mnt/backup/home/ /home/Restore menggunakan Timeshift
sudo timeshift --restorePilih snapshot yang ingin dikembalikan, lalu konfirmasi.
5. Tips Backup & Restore yang Aman
- Simpan backup di lokasi terpisah (drive eksternal atau server lain).
- Gunakan enkripsi jika data bersifat sensitif.
- Uji restore secara berkala agar yakin backup berfungsi.
- Gunakan cron + rsync atau Timeshift untuk otomatisasi.
Anda sudah tahu cara lengkap melakukan backup dan restore sistem di AlmaLinux, baik secara manual maupun otomatis. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda tak perlu panik lagi saat terjadi kerusakan sistem — cukup restore dari backup terakhir, dan sistem pun pulih seperti semula.
Ingin melangkah lebih jauh?
Baca juga: “Mengamankan Server AlmaLinux dengan FirewallD dan SELinux”
