
Daftar Isi
Pernahkah Anda merasa kesulitan memantau performa server atau aplikasi karena harus melihat log dan data mentah satu per satu? Banyak administrator dan developer menghadapi tantangan ini — data memang ada, tapi tersebar dan sulit dipahami secara visual.
Di sinilah Grafana hadir sebagai penyelamat. Dengan tampilan yang menarik dan interaktif, Grafana memungkinkan Anda memvisualisasikan data dalam bentuk grafik, tabel, dan indikator performa real-time.
Namun, banyak pemula bingung dari mana harus memulai: bagaimana cara instalasinya, menghubungkan data sumber (seperti Prometheus atau InfluxDB), dan membuat dashboard pertama?
Tenang — artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam membuat dashboard monitoring menggunakan Grafana, mulai dari instalasi, konfigurasi, hingga menampilkan grafik pertama Anda.
Apa Itu Grafana?
Grafana adalah platform open-source yang digunakan untuk memvisualisasikan data dan membuat dashboard interaktif. Ia mendukung berbagai data source seperti Prometheus, InfluxDB, MySQL, hingga CloudWatch.
Dengan Grafana, Anda bisa menampilkan metrik seperti CPU usage, memory utilization, network traffic, dan banyak lagi — semuanya dalam satu tampilan yang mudah dibaca.
Langkah-Langkah Membuat Dashboard Monitoring dengan Grafana
1. Instalasi Grafana
Pertama, pastikan sistem Anda sudah terhubung ke internet dan memiliki akses root atau sudo.
Untuk Rocky Linux atau CentOS, gunakan perintah berikut:
sudo dnf install -y wget
sudo wget https://dl.grafana.com/oss/release/grafana-10.4.1-1.x86_64.rpm
sudo dnf install grafana-10.4.1-1.x86_64.rpm -ySetelah instalasi selesai, aktifkan dan jalankan layanan Grafana:
sudo systemctl enable grafana-server
sudo systemctl start grafana-serverUntuk memastikan Grafana berjalan:
sudo systemctl status grafana-serverSecara bawaan, Grafana bisa diakses lewat browser pada alamat:
http://localhost:3000Login menggunakan:
- Username: admin
- Password: admin
Anda akan diminta mengganti password baru setelah login pertama kali.
2. Menambahkan Data Source
Grafana hanya menampilkan data dari sumber eksternal, jadi Anda perlu menambahkannya terlebih dahulu.
- Klik menu “Connections” → “Data sources” → “Add data source”.
- Pilih jenis data sumber yang Anda gunakan, misalnya Prometheus.
- Masukkan URL endpoint, misalnya:
http://localhost:9090 - Klik Save & Test untuk memastikan koneksi berhasil.
Jika Anda belum memiliki sumber data, Anda bisa menginstal Prometheus sebagai contoh.
3. Membuat Dashboard Baru
Setelah data source berhasil ditambahkan, saatnya membuat dashboard pertama Anda.
- Dari menu kiri, pilih “Dashboards” → “New dashboard”.
- Klik “Add new panel”.
- Pada bagian Query, pilih data source yang Anda tambahkan sebelumnya.
- Tulis query sesuai data yang ingin ditampilkan. Contoh (untuk Prometheus):
node_cpu_seconds_total - Di bagian Visualization, pilih jenis grafik seperti Graph, Gauge, atau Bar Chart.
- Sesuaikan judul, warna, dan satuan data sesuai kebutuhan.
- Klik Apply untuk menyimpan panel.
Ulangi langkah ini untuk menambahkan lebih banyak panel agar dashboard Anda semakin informatif.
4. Mengatur Tampilan Dashboard
Anda dapat menyesuaikan tata letak dengan mudah:
- Drag & drop panel untuk mengubah posisi.
- Gunakan tombol duplicate untuk menyalin panel yang mirip.
- Tekan ikon gear ⚙️ di kanan atas untuk mengubah pengaturan global dashboard, seperti waktu refresh, tema, atau judul.
Jika Anda ingin dashboard diperbarui otomatis, aktifkan opsi Refresh every 5s atau sesuai kebutuhan Anda.
5. Menyimpan & Membagikan Dashboard
Setelah selesai, klik ikon disk (Save) di kanan atas.
Anda bisa:
- Memberi nama dashboard sesuai fungsi, misalnya: Server Resource Monitoring.
- Mengatur folder dan permissions (siapa yang bisa melihat atau mengedit).
- Bagikan dashboard dengan klik Share → Link, agar rekan tim Anda bisa mengaksesnya lewat URL langsung.
6. Tips agar Dashboard Lebih Efektif
- Gunakan warna berbeda untuk tiap metrik agar mudah dibedakan.
- Tambahkan threshold (batas nilai) untuk menandai kondisi berbahaya, misalnya CPU > 80%.
- Kelompokkan panel berdasarkan kategori seperti CPU, Memory, Network, agar rapi dan mudah dipahami.
- Simpan dashboard versi JSON agar mudah di-backup atau di-import ke server lain.
Sekarang Anda sudah tahu cara membuat dashboard monitoring dengan Grafana dari nol — mulai dari instalasi, menambahkan data source, hingga menyusun tampilan visual yang menarik.
Dengan dashboard yang tepat, Anda tidak hanya bisa memantau performa sistem secara real-time, tapi juga mendeteksi masalah lebih cepat sebelum menimbulkan gangguan serius.
Ingin melangkah lebih jauh?
Baca juga: “Menghubungkan Grafana dengan Prometheus untuk Monitoring Server Secara Real-Time.”
