
Daftar Isi
Pernahkah Anda ingin agar sebuah script berjalan otomatis setiap kali server atau komputer Anda menyala, tetapi justru bingung harus meletakkan file tersebut di mana? Atau mungkin Anda pernah mencoba berbagai cara namun script tetap tidak berjalan saat booting? Tenang—Anda tidak sendirian. Banyak pemula Linux yang mengalami kebingungan saat menghadapi konfigurasi otomatisasi seperti ini.
Kesalahan kecil dalam penempatan file, perizinan (permission), atau konfigurasi systemd sering membuat script gagal berjalan. Akibatnya, tugas rutin seperti menjalankan aplikasi, mengaktifkan service, atau memulai proses monitoring harus dilakukan secara manual setiap kali sistem hidup.
Artikel ini hadir sebagai solusi lengkap. Anda akan mendapatkan penjelasan langkah-demi-langkah, contoh konfigurasi yang benar, serta tips praktis untuk memastikan script Anda dijalankan otomatis tanpa masalah setiap kali sistem booting.
Metode Umum untuk Menjalankan Script saat Booting
Ada beberapa cara untuk menjalankan script otomatis ketika sistem Linux melakukan booting. Namun, metode yang paling stabil dan direkomendasikan saat ini adalah menggunakan systemd service.
Di bawah ini Anda akan menemukan langkah-langkah lengkap—mulai dari mempersiapkan script hingga membuat service otomatis.
1. Menyiapkan Script yang Akan Dijalankan Otomatis
Pastikan script Anda dapat dieksekusi. Letakkan di direktori aman, misalnya:
/usr/local/bin/myscript.shUbah izin agar bisa dijalankan:
sudo chmod +x /usr/local/bin/myscript.shCatatan:
Gunakan shebang di baris pertama script, seperti:
#!/bin/bashIni memberi tahu sistem interpreter apa yang digunakan untuk menjalankan script.
2. Membuat File Systemd Service
Systemd adalah sistem init modern yang mengatur bagaimana service dijalankan, dihentikan, atau dipantau.
Buat file service:
sudo nano /etc/systemd/system/myscript.serviceIsi dengan konfigurasi berikut:
[Unit]
Description=Menjalankan Script Otomatis Saat Booting
After=network.target
[Service]
Type=simple
ExecStart=/usr/local/bin/myscript.sh
[Install]
WantedBy=multi-user.targetPenjelasan singkat:
- After=network.target → script berjalan setelah jaringan aktif.
- ExecStart → perintah untuk menjalankan script.
- multi-user.target → mode runlevel standar server.
3. Mengaktifkan dan Menjalankan Service
Setelah file selesai dibuat, muat ulang systemd:
sudo systemctl daemon-reloadAktifkan service agar otomatis saat boot:
sudo systemctl enable myscript.serviceJalankan untuk mengetes:
sudo systemctl start myscript.serviceCek status:
sudo systemctl status myscript.service4. Mengecek Log Jika Terjadi Error
Jika script tidak berjalan, periksa log:
sudo journalctl -u myscript.service -bLog ini menampilkan error terkait service sejak boot terakhir.
5. Tips Agar Script Berjalan Tanpa Masalah
- Gunakan path absolut di dalam script (hindari path relatif).
- Pastikan script Anda tidak tergantung pada environment shell khusus.
- Jika script menggunakan jaringan, pastikan unit dijalankan setelah network aktif.
- Selalu uji manual script sebelum dijalankan otomatis.
Kini Anda telah memahami cara paling efektif untuk menjalankan script otomatis saat booting, lengkap dengan konfigurasi service, pengaturan izin, dan metode troubleshooting. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan tugas-tugas rutin berjalan tanpa campur tangan manual setiap kali sistem menyala.
Ingin memperdalam kemampuan administrasi Linux? Baca juga artikel sebelumnya untuk melengkapi pengetahuan Anda.
