Press ESC to close

Backup Disk Menggunakan dd dan Clonezilla

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link

Bayangkan jika sistem operasi Anda tiba-tiba rusak, atau seluruh data penting di hard disk hilang karena kesalahan kecil. 😱 Situasi seperti ini bisa terjadi kapan saja — dan sering kali membuat panik, terutama jika tidak memiliki salinan cadangan (backup).

Banyak pengguna Linux dan sistem berbasis server sering kali bingung cara membuat backup seluruh disk, bukan hanya file biasa. Mereka khawatir salah perintah, takut data tertimpa, atau tidak tahu perbedaan antara alat seperti dd dan Clonezilla.

Jangan khawatir! Dalam artikel ini, Anda akan belajar cara melakukan backup disk secara lengkap menggunakan dua alat populer: dd (perintah bawaan Linux) dan Clonezilla (tool berbasis GUI/CLI yang user-friendly). Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah — dari persiapan, proses backup, hingga pemulihan data — agar Anda bisa melakukannya dengan aman dan percaya diri.


Mengapa Backup Disk Itu Penting?

Backup bukan hanya untuk menghindari kehilangan data, tapi juga cara cepat memulihkan sistem ketika terjadi kerusakan. Dengan backup image disk, Anda dapat mengembalikan seluruh sistem — termasuk partisi, bootloader, dan konfigurasi — hanya dalam beberapa langkah.

Ada dua cara populer untuk melakukan backup di Linux:

  1. Menggunakan perintah dd – cocok untuk pengguna terminal yang ingin kontrol penuh.
  2. Menggunakan Clonezilla – ideal bagi yang ingin tampilan lebih interaktif.

1. Backup Disk Menggunakan Perintah dd

Apa Itu dd?

dd adalah utilitas baris perintah (command-line) di Linux yang digunakan untuk menyalin dan mengonversi data secara mentah (raw). Dengan dd, Anda bisa membuat salinan utuh dari seluruh disk atau partisi.

⚠️ Catatan penting: dd bisa sangat berbahaya jika salah mengetik perintah — karena dapat menimpa seluruh disk. Pastikan Anda benar-benar memahami sumber dan tujuan backup.


Langkah-langkah Backup Disk dengan dd

1. Cek daftar disk yang tersedia

Gunakan perintah berikut untuk melihat semua disk:

sudo fdisk -l

Catat nama disk sumber (misalnya /dev/sda) dan disk tujuan atau lokasi file backup.

2. Jalankan perintah backup

Gunakan format berikut untuk membuat salinan image:

sudo dd if=/dev/sda of=/media/backup/sda_backup.img bs=64K status=progress

Penjelasan:

  • if = input file (sumber disk)
  • of = output file (tujuan backup)
  • bs = block size, disarankan 64K atau lebih agar cepat
  • status=progress = menampilkan progres proses

3. Kompres file backup (opsional)

Agar lebih hemat ruang:

sudo dd if=/dev/sda bs=64K | gzip > /media/backup/sda_backup.img.gz

4. Memulihkan disk dari file image

Jika nanti ingin mengembalikan backup:

sudo dd if=/media/backup/sda_backup.img of=/dev/sda bs=64K status=progress

💡 Tips: Gunakan drive eksternal sebagai lokasi penyimpanan agar lebih aman dari kerusakan sistem utama.


2. Backup Disk Menggunakan Clonezilla

Apa Itu Clonezilla?

Clonezilla adalah tool open-source untuk disk cloning dan imaging. Berbeda dengan dd, Clonezilla menawarkan antarmuka semi-grafis yang memandu Anda dalam setiap langkah, sehingga lebih aman bagi pemula.

Clonezilla mendukung berbagai sistem file seperti ext4, NTFS, FAT, hingga btrfs — dan dapat melakukan backup ke file image, partisi lain, atau bahkan server jaringan (NFS/Samba/SSH).


Langkah-langkah Backup Menggunakan Clonezilla

1. Siapkan Clonezilla

  • Unduh ISO Clonezilla dari situs resmi.
  • Buat bootable USB menggunakan Rufus atau balenaEtcher.
  • Boot komputer dari USB Clonezilla.

2. Pilih Mode Operasi

Saat masuk ke menu utama, pilih:

Clonezilla live  device-image  local_dev

Artinya: Anda akan membuat image disk dan menyimpannya ke media lokal (misalnya flashdisk atau hard drive eksternal).

3. Pilih Lokasi Penyimpanan Backup

Clonezilla akan mendeteksi perangkat penyimpanan. Pilih drive eksternal yang akan digunakan sebagai tempat menyimpan hasil backup.

4. Pilih Sumber Disk yang Akan Dibackup

Pilih disk utama, misalnya /dev/sda.

5. Tentukan Mode Backup

Pilih savedisk (backup seluruh disk) atau saveparts (hanya partisi tertentu).

6. Jalankan Proses Backup

Clonezilla akan menampilkan ringkasan konfigurasi. Jika sudah benar, ketik y untuk melanjutkan. Tunggu hingga proses selesai.

7. Restore (Pemulihan) Menggunakan Clonezilla

Untuk mengembalikan hasil backup, jalankan Clonezilla lagi dan pilih:

restoredisk  pilih image  pilih disk tujuan

Sama mudahnya seperti proses backup.


Perbandingan Singkat: dd vs Clonezilla

FiturddClonezilla
AntarmukaCommand-lineSemi-grafis
KecepatanCepat, tergantung konfigurasiRelatif cepat
Tingkat RisikoTinggi jika salah perintahLebih aman (ada konfirmasi)
KompresiManual (gzip/bzip2)Otomatis
Cocok UntukPengguna mahirPemula hingga menengah

Sekarang Anda sudah memahami dua cara paling efektif untuk backup disk di Linux — menggunakan dd untuk kontrol penuh, dan Clonezilla untuk kemudahan dan keamanan. Dengan melakukan backup secara rutin, Anda bisa tidur lebih tenang tanpa khawatir kehilangan data penting.

Ingin mempelajari lebih dalam tentang keamanan dan manajemen sistem Linux?
Baca juga: [Mengkonfigurasi SELinux di Rocky Linux: Menerapkan Kebijakan Keamanan].

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link