
Daftar Isi
Anda menambahkan hard disk baru ke sistem Linux, tapi tidak muncul di file manager? Atau mungkin Anda ingin mengakses flashdisk dari terminal, tapi bingung bagaimana cara mount dan unmount secara manual?
Banyak pengguna Linux pemula mengalami kebingungan ini. Tidak seperti di Windows, di mana media penyimpanan langsung muncul otomatis, Linux mengharuskan Anda untuk melakukan proses mount (mengaitkan disk) secara manual agar bisa digunakan.
Namun tenang saja — artikel ini akan menjadi panduan langkah demi langkah untuk Anda yang ingin memahami dan menguasai cara mount dan unmount disk di Linux. Di sini Anda akan belajar:
- Cara melihat daftar disk yang tersedia.
- Cara melakukan mount manual dengan benar.
- Cara melakukan unmount agar aman dari kerusakan data.
- Serta tips praktis agar tidak salah langkah.
Apa Itu Mount dan Unmount di Linux?
Dalam sistem Linux, mount berarti mengaitkan sebuah perangkat penyimpanan (seperti hard disk, flashdisk, atau partisi) ke dalam sistem agar bisa diakses melalui direktori tertentu (misalnya /mnt atau /media).
Sedangkan unmount adalah melepaskan kaitan tersebut agar perangkat bisa dilepas dengan aman tanpa merusak data.
Analogi mudahnya: mount seperti “menyambungkan colokan ke stopkontak”, dan unmount adalah “mencabutnya dengan aman”.
Langkah-Langkah Mount dan Unmount Disk Manual di Linux
1. Mengecek Disk yang Terdeteksi
Langkah pertama, pastikan perangkat sudah terhubung dan dikenali oleh sistem. Gunakan perintah:
lsblkPerintah ini akan menampilkan daftar disk dan partisinya. Contohnya:
NAME MAJ:MIN RM SIZE RO TYPE MOUNTPOINT
sda 8:0 0 100G 0 disk
├─sda1 8:1 0 50G 0 part /
├─sda2 8:2 0 50G 0 part /home
sdb 8:16 1 16G 0 disk
└─sdb1 8:17 1 16G 0 partDi sini, sdb1 adalah flashdisk Anda yang ingin di-mount.
2. Membuat Direktori Mount Point
Sebelum mounting, buat folder tempat disk akan diakses, misalnya di /mnt atau /media:
sudo mkdir /mnt/flashdiskFolder ini akan menjadi lokasi tempat file dari disk muncul setelah di-mount.
3. Mount Disk Secara Manual
Sekarang, kaitkan disk dengan direktori yang sudah Anda buat:
sudo mount /dev/sdb1 /mnt/flashdiskJika tidak muncul error, berarti disk sudah berhasil di-mount. Anda bisa mengeceknya dengan:
df -hAtau buka /mnt/flashdisk untuk melihat isi disk.
Tips: Jika format partisi tidak dikenali (misalnya NTFS atau exFAT), pastikan Anda telah menginstal paket seperti
ntfs-3gatauexfat-utils.
4. Unmount Disk dengan Aman
Sebelum mencabut disk, lakukan unmount agar data tidak rusak. Gunakan perintah:
sudo umount /mnt/flashdiskAtau bisa juga berdasarkan nama perangkat:
sudo umount /dev/sdb1Pastikan tidak ada terminal atau aplikasi lain yang masih mengakses direktori tersebut, karena hal itu akan membuat proses unmount gagal.
Catatan penting: Jangan langsung cabut flashdisk tanpa unmount! Risiko kerusakan data sangat tinggi, terutama jika masih ada proses tulis (write) yang belum selesai.
5. (Opsional) Mount Otomatis Saat Boot
Jika Anda ingin agar disk tertentu selalu ter-mount otomatis setiap kali sistem menyala, Anda bisa menambahkannya ke file konfigurasi /etc/fstab.
Contoh:
/dev/sdb1 /mnt/flashdisk ext4 defaults 0 0Namun berhati-hatilah saat mengedit fstab. Kesalahan kecil bisa membuat sistem gagal booting. Sebaiknya lakukan backup file ini sebelum mengubahnya.
Anda sudah memahami dasar penting tentang cara mount dan unmount disk manual di Linux. Dengan langkah-langkah di atas, Anda bisa dengan mudah mengelola perangkat penyimpanan, baik untuk kebutuhan administrasi, backup, atau pemecahan masalah.
Ingin mempelajari lebih lanjut?
Baca juga: [Mengenal Partisi dan File System di Linux: Panduan Lengkap untuk Pemula].
