
Daftar Isi
Pernah merasa tampilan desktop Linux Anda terlalu standar atau kurang sesuai selera? Anda tidak sendirian. Banyak pengguna Linux pemula yang ingin membuat tampilan sistemnya lebih menarik, ringan, dan efisien, tapi bingung harus mulai dari mana.
Sistem operasi Linux terkenal karena fleksibilitas dan kebebasannya — termasuk dalam hal tampilan. Anda bisa mengubah segalanya, mulai dari ikon, tema, hingga desktop environment (DE) itu sendiri. Tapi tanpa panduan yang jelas, proses ini bisa terasa membingungkan.
Jangan khawatir — artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah untuk meng-customize desktop environment di Linux, dari memilih DE terbaik hingga mengubah tampilannya agar sesuai kepribadian dan kebutuhan Anda.
Setelah membaca hingga akhir, Anda akan tahu:
- Perbedaan dan contoh desktop environment populer.
- Cara menginstal dan mengganti DE di berbagai distro.
- Tips mengubah tema, ikon, dan efek agar tampilan lebih personal.
- Cara menjaga performa agar tetap ringan.
Apa Itu Desktop Environment?
Desktop Environment (DE) adalah antarmuka grafis yang Anda lihat saat menggunakan Linux — lengkap dengan panel, menu, ikon, dan jendela aplikasi.
Beberapa DE terkenal di antaranya:
- GNOME – modern dan minimalis.
- KDE Plasma – sangat dapat dikustomisasi dengan fitur canggih.
- XFCE – ringan dan cepat, cocok untuk komputer lama.
- Cinnamon – tampilannya mirip Windows, cocok untuk pemula.
Setiap DE punya gaya dan kebutuhan sumber daya berbeda. Jadi, pilihlah yang sesuai dengan selera dan spesifikasi perangkat Anda.
Langkah-Langkah Customizing Desktop Environment di Linux
1. Menentukan Desktop Environment yang Ingin Digunakan
Sebelum mulai kustomisasi, tentukan DE mana yang akan digunakan. Anda bisa memeriksa DE yang sedang aktif dengan:
echo $XDG_CURRENT_DESKTOPJika ingin mencoba DE lain, Anda bisa menginstalnya. Misalnya, untuk KDE Plasma di Ubuntu:
sudo apt install kde-plasma-desktopAtau XFCE:
sudo apt install xfce4Setelah instalasi selesai, Anda bisa memilih DE saat login di layar masuk (login screen).
2. Mengubah Tema Desktop
Tema mengatur warna, gaya jendela, dan tampilan menu.
Cara mengubah tema tergantung DE yang digunakan:
- GNOME:
Gunakan aplikasi GNOME Tweaks, lalu buka tab Appearance.
Anda bisa memilih tema dark, light, atau menginstal tema baru dari gnome-look.org. - KDE Plasma:
Buka System Settings → Appearance → Global Theme.
Klik “Get New Themes” untuk mengunduh tampilan dari internet langsung. - XFCE:
Buka Settings → Appearance → Style.
Pilih tema baru, atau tambahkan tema kustom ke folder~/.themes/.
3. Mengganti Ikon dan Cursor
Ikon berpengaruh besar pada nuansa visual. Untuk menggantinya:
- GNOME & XFCE:
Tambahkan ikon ke folder~/.icons/lalu pilih melalui pengaturan tampilan. - KDE Plasma:
Buka System Settings → Icons, pilih paket ikon baru.
Beberapa tema ikon populer:
- Papirus Icon Theme
- Tela Circle
- Numix
4. Menambahkan Widget dan Dock
Ingin desktop Anda seperti macOS? Anda bisa menambahkan dock untuk aplikasi favorit.
- GNOME: Instal Dash to Dock melalui GNOME Extensions.
- KDE Plasma: Gunakan Panel atau Latte Dock.
- XFCE: Gunakan Plank Dock dengan:
sudo apt install plankSetelah itu, sesuaikan posisi dan ukurannya sesuai selera.
5. Mengubah Wallpaper dan Efek Animasi
Langkah sederhana tapi efektif!
- Wallpaper: Klik kanan pada desktop → Change Background.
- Efek Animasi:
- GNOME: Gunakan Extensions untuk menambah efek animasi.
- KDE: System Settings → Workspace Behavior → Desktop Effects.
Gunakan efek seperlunya — terlalu banyak animasi bisa memperlambat sistem.
6. Optimasi Performa Setelah Kustomisasi
Kustomisasi berlebihan bisa membuat sistem berat. Untuk menjaga performa tetap optimal:
- Hindari terlalu banyak extensions aktif.
- Gunakan wallpaper statis (non-video).
- Gunakan DE ringan seperti XFCE atau LXQt jika RAM terbatas.
Anda sudah tahu cara mengubah tampilan Linux menjadi lebih menarik dan personal, tanpa mengorbankan performa.
Mulai dari mengganti tema, ikon, hingga efek animasi — semua bisa disesuaikan sesuai karakter Anda.
Jika Anda ingin memperdalam dunia Linux, baca juga artikel kami: “Menjalankan Aplikasi Windows di Linux dengan Wine” agar desktop cantik Anda makin produktif!
