Press ESC to close

Mengonfigurasi High Availability Cluster di Proxmox

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link

server Anda tiba-tiba mati — entah karena listrik padam, hardware rusak, atau gangguan sistem. Dalam hitungan detik, layanan penting pun ikut berhenti. Jika Anda mengelola server produksi atau sistem virtualisasi, situasi ini bisa menjadi mimpi buruk.

Nah, di sinilah konsep High Availability (HA) hadir sebagai penyelamat. Dengan menerapkan cluster HA di Proxmox, Anda bisa memastikan bahwa jika satu node gagal, node lain secara otomatis mengambil alih beban kerja tanpa downtime berarti.

Namun, banyak pengguna pemula sering bingung harus mulai dari mana: “Apa itu cluster? Gimana cara menghubungkan node Proxmox?” atau “Bagaimana cara memastikan VM saya tetap hidup saat salah satu server mati?”

Tenang saja — artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda.
Setelah membaca sampai akhir, Anda akan memahami:

  • Apa itu High Availability Cluster di Proxmox.
  • Syarat dan persiapan sebelum membuat cluster.
  • Langkah demi langkah konfigurasi HA secara praktis.
  • Tips penting agar konfigurasi berjalan stabil dan aman.

Apa Itu High Availability (HA) di Proxmox?

High Availability (HA) adalah fitur yang memungkinkan layanan virtual (seperti VM atau container) tetap berjalan meskipun salah satu node server mengalami kegagalan.

Di Proxmox, sistem HA ini bekerja dengan cara:

  • Mengelompokkan beberapa node menjadi satu cluster.
  • Menggunakan Quorum dan Corosync untuk komunikasi antar-node.
  • Menentukan HA Manager untuk memantau dan memindahkan VM secara otomatis jika salah satu node down.

Singkatnya, dengan HA aktif, Anda bisa tidur lebih nyenyak — karena Proxmox akan menjaga uptime server Anda 24/7.


Persiapan Sebelum Membuat Cluster

Sebelum memulai, pastikan beberapa hal berikut sudah siap:

  1. Minimal dua node Proxmox VE yang sudah terpasang dan dapat saling berkomunikasi melalui jaringan LAN.
  2. Hostname dan IP Address unik di setiap node.
  3. Sinkronisasi waktu (NTP) di semua node untuk mencegah error quorum.
  4. Jaringan stabil dan latensi rendah antara node-node cluster.
  5. Akses SSH antar-node sudah berjalan tanpa perlu password (gunakan SSH key).

Langkah-Langkah Mengonfigurasi High Availability Cluster di Proxmox

Berikut panduan langkah demi langkah yang bisa Anda ikuti:

1. Membuat Cluster di Node Utama

Masuk ke node pertama (misalnya proxmox1) dan jalankan:

pvecm create cluster-ha

Perintah ini membuat cluster baru dengan nama cluster-ha. Anda bisa mengganti namanya sesuai kebutuhan.


2. Menambahkan Node ke Dalam Cluster

Di node lain (misalnya proxmox2), jalankan perintah berikut:

pvecm add [IP-node-utama]

Contoh:

pvecm add 192.168.10.10

Masukkan token atau password root node utama jika diminta. Setelah selesai, verifikasi dengan:

pvecm status

Jika berhasil, Anda akan melihat semua node terdaftar di cluster.


3. Mengonfigurasi Storage Bersama

Agar VM bisa berpindah antar-node tanpa masalah, pastikan Anda memiliki shared storage (penyimpanan bersama).
Beberapa opsi umum yang digunakan:

  • NFS (Network File System)
  • Ceph Storage
  • iSCSI

Contoh konfigurasi NFS:

  1. Buka GUI Proxmox → Datacenter → Storage → Add → NFS.
  2. Masukkan IP server NFS dan path direktori yang dibagikan.
  3. Pilih node-node yang akan menggunakan storage tersebut.

4. Mengaktifkan High Availability untuk VM atau Container

Setelah cluster dan storage siap, kini saatnya mengaktifkan HA.

  1. Pilih VM atau CT yang ingin dijadikan HA.
  2. Masuk ke tab “High Availability”.
  3. Klik “Add”, lalu pilih node yang akan menjadi preferensi utama.
  4. Klik OK.

Sekarang, jika node utama gagal, VM tersebut otomatis berpindah ke node lain dalam cluster.


5. Menguji Failover

Anda bisa menguji sistem dengan cara mematikan salah satu node secara manual, misalnya:

systemctl stop pve-cluster

Perhatikan bahwa VM atau container akan otomatis dipindahkan ke node lain dan tetap berjalan.


Tips Agar Cluster Tetap Stabil

  • Gunakan minimal tiga node agar quorum tidak mudah hilang.
  • Pastikan koneksi antar-node stabil dan rendah latensi.
  • Gunakan redundant power supply dan UPS untuk setiap node.
  • Monitor status cluster dengan perintah:
pvecm nodes
  • Hindari perubahan besar (seperti update kernel) tanpa maintenance terjadwal.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda kini telah berhasil memahami dan mengonfigurasi High Availability Cluster di Proxmox.
Fitur HA ini akan menjaga server virtual Anda tetap aktif meski salah satu node mengalami gangguan.

Jika Anda ingin memperdalam konfigurasi lebih lanjut, seperti membangun Ceph Storage Cluster atau monitoring Proxmox dengan Grafana, jangan lewatkan artikel lanjutan kami:
Membangun Infrastruktur Proxmox Terdistribusi untuk Produksi.

WhatsAppTelegramFacebookXThreadsCopy Link