
Daftar Isi
Anda merasa bingung saat memulai proyek frontend karena tidak tahu harus meletakkan file HTML, CSS, atau Bootstrap di mana? Atau mungkin Anda pernah mengalami proyek yang semula kecil tiba-tiba menjadi berantakan karena folder yang tidak tertata? Tenang, Anda tidak sendirian.
Banyak pemula mengabaikan struktur folder di awal, lalu kewalahan ketika ingin melakukan perubahan. Padahal, mengorganisasi file sejak awal adalah kunci agar proyek tetap rapi, mudah dikelola, dan profesional.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari:
- Struktur proyek frontend yang ideal.
- Penempatan file HTML, CSS, JavaScript, dan Bootstrap.
- Tips agar kode tetap bersih dan mudah dikembangkan.
Jika Anda ingin membangun website yang tidak hanya berfungsi tetapi juga siap untuk dikembangkan ke tahap lebih lanjut, artikel ini adalah panduan yang Anda butuhkan.
Langkah-Langkah Memahami Struktur Proyek Frontend: Mengorganisasi HTML, CSS, dan Bootstrap
1. Mengapa Struktur Proyek Frontend Itu Penting?
Sebelum masuk ke teknis, pahami dulu manfaat memiliki struktur proyek yang rapi:
- Mudah dikelola bahkan jika proyek berkembang.
- Kolaborasi tim lebih efisien karena file mudah ditemukan.
- Penggunaan ulang kode (reusability) lebih praktis.
2. Contoh Struktur Folder Frontend yang Ideal
Berikut struktur dasar yang umum digunakan:
project-folder/
│
├── index.html
│
├── assets/
│ ├── css/
│ │ └── style.css
│ │
│ ├── js/
│ │ └── script.js
│ │
│ └── images/
│ └── logo.png
│
└── vendor/
└── bootstrap/Penjelasan folder:
- index.html → Halaman utama website.
- assets/css/ → Tempat file CSS buatan Anda.
- assets/js/ → File JavaScript jika ada interaksi dinamis.
- assets/images/ → Logo, gambar ilustrasi, ikon.
- vendor/bootstrap/ → File CSS & JS milik Bootstrap atau library eksternal.
3. Menempatkan Bootstrap dengan Benar
Anda dapat menggunakan Bootstrap dengan dua cara:
A. Menggunakan CDN (Paling Mudah untuk Pemula)
Letakkan di dalam <head> dan akhir <body>:
<!-- Bootstrap CSS -->
<link rel="stylesheet" href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.0/dist/css/bootstrap.min.css">
<!-- Bootstrap JS -->
<script src="https://cdn.jsdelivr.net/npm/bootstrap@5.3.0/dist/js/bootstrap.bundle.min.js"></script>B. Menggunakan File Lokal (Offline / Proyek Besar)
Simpan file Bootstrap ke folder vendor/bootstrap/:
vendor/bootstrap/css/bootstrap.min.css
vendor/bootstrap/js/bootstrap.bundle.min.js
4. Memisahkan Style Pribadi (CSS) dari Bootstrap
Jangan langsung edit file Bootstrap!
Gunakan file CSS Anda sendiri:
<link rel="stylesheet" href="vendor/bootstrap/css/bootstrap.min.css">
<link rel="stylesheet" href="assets/css/style.css">Di dalam style.css, Anda cukup menimpa (override) gaya jika perlu:
.navbar-custom {
background-color: #f8f9fa;
}5. Contoh Struktur HTML dengan Bootstrap dan CSS
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Website Saya</title>
<!-- Bootstrap -->
<link rel="stylesheet" href="vendor/bootstrap/css/bootstrap.min.css">
<!-- Custom CSS -->
<link rel="stylesheet" href="assets/css/style.css">
</head>
<body>
<header class="navbar navbar-expand-lg navbar-light bg-light">
<a class="navbar-brand" href="#">Logo</a>
</header>
<main class="container py-4">
<h1>Selamat Datang</h1>
<p>Ini adalah struktur proyek frontend pertama Anda.</p>
</main>
<!-- Bootstrap JS -->
<script src="vendor/bootstrap/js/bootstrap.bundle.min.js"></script>
</body>
</html>6. Tips Menjaga Proyek Tetap Rapi
- Gunakan nama folder yang jelas seperti
assets,vendor,images. - Hindari menaruh semua file di root folder.
- Pisahkan style per halaman jika proyek mulai besar (misal
home.css,about.css). - Gunakan konsistensi penamaan (
style.css, bukanstylingfinalfix2.css).
